Ketentuan Umum

Posted On Mei 22, 2017

Disimpan dalam Daftar Pustaka

Comments Dropped leave a response

Daftar pustaka memuat seluruh bahan bacaan yang menjadi rujukan penulis dalam penyusunan dokumen laporan penelitian. Bahan bacaan tersebut umumnya disajikan berdasarkan sejumlah klasifikasi, yang antara lain meliputi: a) Buku, b) Jurnal dan Makalah, dan c) Peraturan Perundang-undangan.

Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah bahwa seluruh rujukan yang tertulis dalam batang tubuh laporan (bab 1, bab 2, dst) sebagai kutipan , harus tercantum dalam daftar pustaka. Demikian pula, seluruh daftar bacaan dalam daftar pustaka mestinya telah disebutkan sebagai kutipan dalam batang tubuh laporan.

Adapun ketentuan dalam penyajian daftar pustaka, adalah sebagai berikut:

  1. Penulisan daftar pustaka mengikuti format penulisan yang digunakan untuk penulisan kutipan dalam batang tubuh laporan. Jika penulisan kutipan menggunakan format APA, maka penulisan daftar pustaka juga menggunakan format APA. Demikian juga jika penulisan kutipan menggunakan format MLA, maka penulisan dalam daftar pustaka mengikuti format MLA.
  2. Penulis buku atau artikel hanya satu orang. Jika nama penulis memuat nama keluarga, maka nama ditulis dengan mendahulukan nama keluarga. Contoh: James E. Anderson, ditulis Anderson, J.E. jika menggunakan format APA atau Anderson, James. E. jika menggunakan format MLA
  3. Penulis buku atau artikel lebih dari satu orang. Pada format APA, ketentuan penulisan nama diperlakukan sama dengan penulis hanya satu orang. sedangkan pada format MLA, nama penulis terakhir dituliskan biasa saja. Adapun nama-nama penulis yang dituliskan terlebih dahulu, dituliskan dengan mendahulukan nama keluarga. Contoh: Tony Bovaird and Elke Loffler dituliskan Bovaird, Tony and Elke Loffler.
  4. Penulis yang berasal dari china, Jepang dan Korea umumnya menggunakan nama dengan keluarga sudah dituliskan di bagian depan namanya. Oleh karena itu, penulisannya tetap. Contoh Khaw lake tee dituliskan Khaw lake tee
  5. Penulis Indonesia yang tidak menggunakan nama keluarga. Jika ada nama belakang pada nama penulis, maka nama belakang tersebut diperlakukan sebagai nama keluarga. Contoh: Ilyas Dzaky ditulis Dzaky, Ilyas
  6. Gelar kebangsawanaan, akademik, dan keagamaan tidak perlu dituliskan dalam daftar pustaka.
  7. Jika tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema utama
  8. Daftar pustaka berupa buku, maka judul buku ditulis miring. Contoh : Kartasasmita, G. (1997). Administrasi pembangunan: perkembangan pemikiran dan praktiknya di Indonesia. Jakarta: LP3ES.
  9. Daftar pustaka berupa artikel, maka judul jurnalnya yang ditulis miring. Contoh: Asropi. (2008). Menilik kinerja privatisasi: perbandingan Malaysia dan Indonesia. Jurnal Administrasi Borneo, 4 (2),
  10. Penulisan daftar pustaka diurutkan sesuai urutan abjad
  11. Menggunakan paragraf gantung, yaitu baris kedua dan seterusnya menjorok kedalam sejauh 5 spasi dari kiri